Brain Gym

Oleh: Tri Gunadi

Senam otak adalah serangkaian latihan gerakan tubuh untuk menyelaraskan fungsi dan penggunaan otak yang membantu kerja sama belahan otak kanan dan kiri.
Kerja sama antara otak kanan dan otak kiri mutlak diperlukan anak supaya potensi dan tumbuh kembang otaknya menjadi optimal. Jika kerja sama otak kanan dan otak kiri kurang seimbang yang akan terjadi adalah seseorang cenderung mudah terpeleset, kikuk dan canggung gerakannya, tersandung, memecahkan barang, dan terkadang apa yang dikatakan berbeda dengan yang dimaksud. Anak juga bisa mengalami kesulitan dalam membedakan letak kanan dan kiri.
Kerja sama otak yang buruk juga menyebabkan anak mengalami kesulitan membaca dan menulis, yang juga menyebabkan posisi tangan miring ke dalam ketika menulis. Anak akan sering keliru saat menyebutkan huruf (seperti d dan b, p dan q) atau menyebutkan kata sambil menulis. Anak juga cenderung mengikuti sesuatu dengan mata dan sulit menggerakkan mata tanpa mengikutinya dengan kepala. Pada saat berpikir pun, anak akan melihat ke bawah.
Studi terbaru mengungkapkan bahwa kematangan otak manusia baru akan tercapai pada usia dewasa awal  (19-40 tahun), terutama pada bagian korteks prefrontal yang fungsinya sebagai pusat perencanaan, mencari jalan keluar, nalar, emosi, gerakan, dan sebagian pusat bicara manusia. Sehingga otak manusia masih punya kesempatan untuk berkembang.
Keuntungan melakukan senam otak adalah untuk meningkatkan keseimbangan atau harmonisasi antara kontrol emosi dan logika yang akan sangat membantu apabila menghadapi situasi yang menjengkelkan. Senam otak juga dapat menyelaraskan kemampuan beraktivitas dan berpikir pada saat yang bersamaan.
Gerakan yang memberikan stimulus atau rangsangan pada senam otak dapat meningkatkan kemampuan kognitif seperti kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, persepsi, belajar, memori, pemecahan masalah, dan kreativitas.
Senam otak sering digunakan untuk terapi beberapa jenis gangguan pada anak-anak seperti:

  • Hipersensitivitas.
  • ADD (Attenttion Difficulty Disorder) atau gangguan pemusatan perhatian.
  • EH (Emotional Handicaps) atau gangguan emosional.
  • FAS (Fetal Alcohol Syndrome) atau sindrom bayi, dan
  • LD (Learning Disabilities) atau gangguan kemampuan belajar

Persiapan Menuju Senam Otak
Aktivitas persiapan ini dimanai PACE (Positive, Active, Clear, & Energetic) atau bersikap positif, aktif, jelas, dan enerjik. PACE akan membantu anak untuk mengurangi kecemasan dan juga bisa digunakan bila anak memerlukan pemusatan perhatian dan konsentrasi.
1. Energetic
Minum adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi stres dan menyeimbangkan cairan-cairan penting dalam metabolisme tubuh. Biasakan untuk minum air sedikitnya delapan gelas besar setiap hari. Air sebagai komponen utama dalam darah yang memiliki fungsi untuk menyalurkan oksigen ke otak, dan juga air melarutkan garam yang mengoptimalkan fungsi energi listrik di dalam tubuh dan akan melancarkan proses informasi ke otak.
2. Clear
Diperlukan pemijatan saklar otak (brain button), caranya dengan merangsang suatu titik yang terdapat pada tepat di kedua lekukan tulang selangka yang dipijat dengan satu tangan, sementara tangan yang lain menggosok daerah pusar.
Dengan tujuan untuk mengoordinasikan belahan otak, meningkatkan kelancaran aliran darah ke otak, meningkatkan keseimbangan badan dan meningkatkan kerja sama ke dua mata.
3. Active


Dilakukan dengan gerakan silang (cross crawl). Caranya, gerakan silang dengan menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan tangan kiri dengan kaki kanan. Dilakukan berulang.

4. Positive
Dilakukan dengan gerakan kait-relaks (hook ups). Dipraktikkan dengan kaki kiri disilangkan di atas kaki kanan. Tangan dijulurkan ke depan dan disilangkan dengan posisi tangan kiri di atas tangan kanan dan jempol ke arah bawah. Lalu tangn diputar ke bawah dan ditarik sampai di depan dada sehingga jempol ke arah atas. Tutup mata dan tarik napas dalam-dalam, posisi lidah ditempelkan di langit-langit mulut sekitar 1 cm di belakang gigi.

 


Gerakan Senam Otak

1. Kesulitan dalam menyimpan dan mengolah memori
Penyebab:

  • Anak mengalami gangguan pemusatan perhatian atau mungkin juga hiperaktif.
  • Kapasitas fungsi otak tidak maksimal karena anak mengalami disfungsi otak.
  • Anak kekurangan zat gizi tertentu.

Ciri-ciri:

  • Kesulitan re-call memori.
  • Kesulitan mengingat hal yang telah dilihat dan didengar.
  • Sering kehilangan barang atau ketinggalan barang karena terlupa.

Gerakan
a. Cross crawl (Gerakan Silang)
Angkat kaki kanan dan sentuh dengan tangan kiri.

b. Positive points (Titik Positif)

  1. Sentuh 2 titik pada dahi (antara perbatasan rambut dan alis).
  2. Ajak anak pikirkan sesuatu yang membuat tegang.
  3. Pejamkan mata dan ajak anak membayangkan ia melakukan lompat jauh dan berhasil melakukan.


c. Neck roll

  1. Tarik napas dalam-dalam. Biarkan bahu dalam kondisi relaks.
  2. Tundukkan kepala ke depan.
  3. Putar leher pelan-pelan ke arah kanan dan terus ke kiri membentuk setengah lingkaran.
  4. Bernapas dalam-dalam dengan menghisap udara dari hidung dan mengeluarkan dari mulut.
  5. Lakukan gerakan dengan mata tertutup lalu dengan mata terbuka.

2. Kesulitan Dalam Memberi Perhatian dan Konsentrasi
Penyebab:

  • Anak lemah dalam atensi, rentang atensi, dan konsentrasi.
  • Anak mengalami disfungsi otak dan terganggu sistem pendengaran.
  • Anak mengalami gangguan tumbuh kembang.
  • Kapasitas fungsi otak tidak maksimal.

Ciri-ciri:

  • Anak cenderung sulit memfokuskan diri terhadap suatu tugas.
  • Anak tidak bisa mengerjakan aktivitas yang melibatkan untuk duduk tenang.
  • Anak tidak bisa melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
  • Anak punya rentang atensi yang rendah.
  • Anak punya kemampuan membagi perhatian yang buruk.
  • Anak yang memiliki kemampuan memindahkan atensi yang buruk.
  • Anak tidak bisa memfokuskan perhatian.
  • Anak tidak merespon panggilan nama.

Gerakan
a. Calf Pump (Pompa Betis)

  1. Berdiri dan letakkan ke dua tangan pada dinding atau sandaran kursi.
  2. Tekuk kaki kanan ke depan dan luruskan kaki kiri ke belakang dengan punggung lurus.
  3. Angkat tumit kaki kiri dan rasakan beban tubuh disangga oleh kaki kanan. Tarik napas.
  4. Lakukan sebaliknya dan hembuskan napas.

Ulangi sebanyak 3 kali lalu ganti kaki
b. The Footflex (Lambaian Kaki)

  1. Duduk nyaman dengan pergelangan kaki kanan diletakkan pada lutut kiri.
  2. Letakkan jari tangan kanan di betis bagian atas dan jari tangan kiri di betis bawah.
  3. Minta anak mencari titik yang tegang pada otot betis, pergelangan kaki, dan belakang lutut
  4. Pijat perlahan sampai terasa lembut.
  5. Lambaikan telapak kanan ke atas dan bawah saat dipijat.

c. The Grounder (Pasang Kuda-kuda)

  1. Berdiri dengan tegak, kaki dibuka dengan jarak sedikit lebih lebar dari bahu.
  2. Arahkan kaki kanan ke samping dan tekuk lutut kanan, kaki kiri tetap lurus lalu hembuskan napas.
  3. Luruskan lutut kanan dan tarik pinggul ke atas sambil menarik napas.

Ulangi 3 kali lalu ganti kaki

3. Kesulitan Dalam Berpikir
Penyebab:

  • Anak mengalami gangguan inteligensia (mis. Slow Learner, skor IQ 90-110, Retardasi Mental, dan Down Syndrome).
  • Kapasitas fungsi otak tidak maksimal.
  • Anak kekurangan gizi.

Ciri-ciri:

  • Anak kesulitan dalam memori, membentuk konsep, dan membuat persepsi terhadap kata dan bentuk.
  • Anak kesulitan dalam mengaitkan topik pembicaraan dengan pengetahuan yang dimiliki.
  • Anak kesulitan memecahkan masalah sehari-hari.

Gerakan
a. Earth button (Tombol Bumi)

  1. Letakkan 2 jari di bawah bibir dan tangan yang lain di pusar.
  2. Anak diminta membayangkan garis tegak lurus di depan mata dari lantai sampai atap
  3. Arahkan mata mengikuti garis dari bawah ke atas sambil bernapas perlahan

b. Space button (Tombol Angkasa)

  1. Letakkan 2 jari tangan kanan di atas bibir dan tangan kiri pada tulang ekor selama 1 menit
  2. Bernapas perlahan seolah mengalirkan energi ke atas tulang punggung
  3. Ulangi dengan tangan kiri

c. Balance Button (Tombol Imbang)

  1. Sentuh tombol keseimbangan di belakang telinga kanan di perbatasan rambut dengan jari tangan kanan.
  2. Letakkan telapak tanan di daerah pusar.
  3. Posisi kepala tetap lurus
  4. Setelah 30 detik ganti posisi dan ulangi beberapa kali

Sumber:
Gunadi,T. (2009). 24 Gerakan Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta: Penebar Swadaya.